Senin, 31 Agustus 2009

Dirimu Adanya.......(sebuah refleksi singkat)

aku mulai trbiasa denganmu....ya, tepatnya mulai membiasakan diri. skian lama waktu yg tlah kt lalui, meski dgn intensitas pertemuan yg sangat jarang, tp aku mulai memahami posisiku, menempatkan diriku dan memahami dirimu.
aku pikir "Kt tlah sama-sama dewasa, saling berbeda itu wajar saja"
Kt memahami sikap dan perbuatan kita masing-masing, sehingga kt nda hrs saling membatasi, krn yg terpenting adalah komitmen yg tlah kt bangun. aku merelakan apapun utk kt, sperti halnya aku merelakan diriku pd yg Maha Kuasa, smua atas kuasanya, layaknay hubungan kita.

laksana lilin, engkau akan slalu menyala dihatiku....

..........................................................

Selasa, 11 Agustus 2009

engkau dan keajaiban kecilmu.....

waktu itu kita berjumpa, suatu perjuampaan yang sangat kebetulan, ya...kebetulan krn perjumpaan tersebut tidak pernah direncanakan. kita tidak pernah saling mengenal sebelumnya......meski kita pernah satu almamater tapi kita tidak saling mengenal.

perkenalan kita direstui oleh jarak dan waktu. meski terpisah jarak, namun tak menghalangi kita untuk bisa berkenalan. waktu telah menisbahkan kita untuk saling mengenal. seandainya kita bertemu di lain waktu, mungkin cerita ini tidak akan pernah tercipta. ya......jarak dan waktu merestui perkenalan kita......

cinta memang gila.......sungguh-sungguh gila. cukup gila hingga dalam waktu 10 menit kita bersama, telah mampu menghadirkan getaran yang sanggup membuat aku suka padamu......

harus kuakui, perkenalan itu tidak mampu membuat aku memahami engkau secara utuh, namun satu yang pasti, matamu telah bicara jujur tentang kamu, kubaca dirimu dari sorot matamu, kuselami jiwamu dari raut mukamu, semua itu terjadi dalam 10 menit kita bicara.

kucoba mengingkari perasaan ini, mengaburkan bayangmu, menafikkan kehadiranmu dari benakku, karena aku mencoba realistis pada diriku. ya....realistis, bahwa engkau terlalu tinggi untuk aku raih, engkau terlalu indah untuk kunikmati, engkau memiliki segalanya, sementara aku.............uhh

tapi kadang kita memang mesti egois dengan perasaan kita untuk membiarkan hati kita mengakui secara jujur perasaan kita. ya......itu harus terjadi..........aku suka sama kamu. jujur harus kuakui, itulah adanya.

engkau menghadirkan warna yang berbeda dalam hidupku, mencipta rangkaian keindahan, sejuta harapan........beribu cerita indah, cerita manis. engkau telah membuat aku kembali bisa percaya pada harapan, percaya pada cinta yang selalu mempu membuat kita tertawa gembira, jengkel, marah, menangis.......

dan......................aku selalu berharap, jika asa masih terjaga, waktu akan memberi jawabnya

..........................
.........................

Pelangi Senja

seperti gerimis di sore hari yang menghadirkan pelangi di lembayun senja, kurangkai kata, meski dalam sepi, meski dalam sunyi.

tak ada pelarian yang abadi, sebuah perjalanan akan sampai dibatas kesadaran yang menghadirkan keinginan bahwa kita harus berhenti, sejenak menoleh kebelakang, melihat jejak-jejak perjalanan yang kita tinggalkan.

kadang kita berharap, suatu impian, hadir dalam keinginan kita.......tapi harapan dan impian kadang tak hadir dalam kenyataan hidup yang kita jalani.

sampai akhirnya, kita hanya mampu berharap, pelangi di senja itu, akan selalu abadi, meski dalam sepi, meski dalam sunyi.......