Tersenyumlah edelweisku…
Alam tak’kan berkabut selamanya
Selama mentari tetap terbit diufuk timur
Dan rembulan tetap bersinar dalam kebisuan
Jiwa ini selalu ingin teriak
Tapi kata tak kunjung terucap
Dan kata yang terangkai ini
Adalah teriakan bisu yang abadi
Biarkan kabut berlalu
Dalam bisu lembah hijau
Jiwa akan selalu hidup
Tuk temani kau selamanya
Dalam bisu tak bertepi
Tak perlu berkata pada langit
Bahwa bumilah yang selalu menopangnya
Dan tak perlu berkata pada bumi
Bahwa langitlah yang selalu menaunginya
Tiap alur nafas ini
Dalam jiwa yang tersisa
Dalam tepi gelap yang diam
S’lalu untuk dirimu
Edelweisku…
Kaulah nafas dalam nadiku
Jiwa ini tak’kan pernah kososng
S’lalu terangkai kata tuk’ bangun
Jiwa baru yang tumbuh s’lalu
Bersama musim semi yang tiada akhir
Maka tersenyumlah edelweisku
Meski dalam bisu
Meski dalam sepi
01jan00
Tidak ada komentar:
Posting Komentar